Tidak masalah saat kau merasa lelah dan putus asa, karena itu manusiawi. Yang menjadi masalah adalah saat kau memutuskan untuk berhenti.

    Penulis                   : Putra Perdana Penerbit                 : Voila ( PT Mizan Publika ) ISBN                     : ...

Review Novel: Biru Indigo


 
 
Penulis                   : Putra Perdana
Penerbit                 : Voila ( PT Mizan Publika )
ISBN                     : 978-602-8767-07-01
Tahun Terbit          :  2010
Halaman                :  448
 
            Apa yang dapat kalian bayangkan dengan membaca judul “Biru Indigo” serta dengan melihat cover bernuansa biru gelap dan hitam disertai dengan gambar siluet tiga orang manusia ditambah dengan burung elang dan petir? Tentu yang terlintas adalah cerita mengenai hal-hal yang berhubungan dengan indigo, mengingat didalam judul nya terdapat kata indigo. Namun novel ini tidak sebatas menceritakan perihal apa itu indigo.
            Ketertarikan saya seketika muncul setelah saya membaca sinopsis yang terdapat di cover belakang novel ini.
Tiga pribadi istimewa bertemu dalam sebuah peristiwa tabrakan mobil. Elang, sang sopir taksi, melihat tubuh pemuda yang muncul tiba-tiba itu menghantam kaca mobilnya sebelum terlempar ke aspal. Amelia, sang penumpang, turun dari taksi dan menolong sang pemuda. Dengan ajaib dia berhasil menyembuhkan luka-luka itu dalam sekejap. Sang pemuda yang tertabrak dan dipulihkan, Rikko, pun langsung bangun dan berlari, meskipun benaknya dipenuhi wajah perempuan yang menolongnya tadi.
Semenjak hari itu hidup ketiganya tak sama lagi, peristiwa-peristiwa aneh datang silih-berganti. Takdir pun kembali melintas dan mempertemukan mereka dalam situasi berbeda. Apakah mereka masih pribadi yang sama?
Dengan kecepatan maksimum, novel ini akan membuat anda tak berkedip saat melaju menelusuri jejak ketiganya dan menemukan intrik, pembunuhan, kelompok rahasia, dunia paralel, dan aksi-aksi seru yang penuh bahaya serta mengancam nyawa.

            Novel ini bercerita melalui tiga sudut pandang yang berbeda. Yang pertama adalah Elang, dia adalah seorang sopir taksi yang sebenarnya punya pekerjaan lain yang membutuhkan kemampuan hebat yang tidak dimiliki oleh semua orang. Dia adalah mata-mata yang bekerja untuk suatu organisasi yang bertugas dalam bidang tertentu. Yang kedua adalah Amelia, dia adalah seorang siswa SMA yang digambarkan dengan fisik yang sempurna serta memiliki beberapa bakat, seperti menjadi pemain biola dan juga menjadi model. Yang ketiga adalah Rikko, seorang mahasiswa yang digambarkan dengan sifat pemalas dan sering terlibat masalah. Tiga tokoh yang memiliki latar belakang dan karakter yang berbeda ternyata memiliki hubungan yang sangat kuat dan bahkan menjadi saling ketergantungan. Elang, Amelia, dan Rikko sama-sama memiliki kekuatan spesial yang membuat mereka menjadi saling membutuhkan.
Novel ini mengangkat tema yang tidak biasa untuk kalangan novel Indonesia. Novel bergenre fantasy-fiction ini menyuguhkan informasi yang sangat jarang diketahui oleh orang awam namun mampun dijelaskan dengan bahasa yang sederhana dan mudah untuk di mengerti. Contoh nya, didalam novel ini penulis menjelaskan mengenai apa itu yang dimaksud dengan indigo, bagaimana dan apa yang dirasakan oleh orang yang memiliki kemampuan indigo. Ternyata kemampuan indigo seseorang di bagi menjadi beberapa jenis, dan di dalam novel ini kita menemukan penjelasan mengenai hal tersebut. Penulis pun dengan andal nya mencipakan konflik-konflik yang rumit yang menghubungkan ketiga tokoh dalam suatu masalah yang sama namun juga terdapat penjelasan yang mudah dimengerti mengenai permasalahan yang sedang terjadi. Novel ini juga menceritakan mengenai energi-energi yang terdapat didalam tubuh manusia yang bisa dibedakan menjadi beberapa jenis yang disebut dengan cakra.
            Novel ini menjadi novel fantasy-fiction pertama yang saya baca. Pada awal nya saya tidak tertarik dengan novel bergenre fantasy-fiction karena menurut saya novel seperti itu sedikit membosankan untuk dibaca. Namun novel ini mampu menyajikan hal yang berbeda. Pembaca akan diliputi rasa penasaran saat membaca kalimat per kalimat yang disajikan. 




0 coment�rios:

  Source Di zaman sekarang setiap orang mendapatkan kemudahan memperoleh informasi melalui internet. Internet menjadi sa...

Think About It...





Di zaman sekarang setiap orang mendapatkan kemudahan memperoleh informasi melalui internet. Internet menjadi sarana penting bagi generasi millenial untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mendapatkan ketenaran, mendapatkan uang, memperoleh kepuasaan tersendiri dengan mendapatkan informasi yang bahkan bisa dibilang sangat tidak penting untuk di jadikan bahan perbincangan.
Akhir-akhir ini kita dapat melihat bagaimana pengguna internet terkhusus nya pengguna media sosial sudah bertingkah di luar batas kewajaran. Mulai mengkritisi dan menghujat hal-hal yang tidak seharusnya. Mereka mulai bertindak sebagai hakim yang memutuskan tindakan yang harus dan tidak harus dilakukan oleh seseorang. Pengguna media sosial mulai merasa bahwa mereka punya hak untuk mengomentari dan bahkan mengkritik habis-habisan setiap postingan yang muncul dengan berdalih bahwa “setiap orang berhak berpendapat sesuai dengan apa yang mereka fikirkan”. Benar memang, setiap orang boleh berpendapat dan berkomentar karena hal itu merupakan salah satu hak asasi yang dimiliki setiap manusia. Pada zaman sekarang media sosial menjadi sarana terpopuler untuk menyampaikan fikiran. Orang-orang tanpa fikir panjang akan menghujat seseorang yang viral di media sosial disebabkan karena hal yang memalukan. Orang-orang tanpa fikir panjang akan mencaci mereka yang gagal dalam melakukan suatu hal. Pengguna media sosial yang biasa disebut netizen sering dengan semena-mena menyebarkan suatu informasi yang belum tentu jelas kebenarannya dan dibumbui dengan cacian dan makian yang menarik orang lain untuk melontarkan hujatan yang sama.
Tapi, apakah mereka pernah memikirkan perasaan orang-orang yang telah mereka jadikan bahan olok-olokan? Orang-orang yang telah mereka viralkan dengan cerita-cerita buruk yang sama sekali tidak benar. Ucapan dan pendapat dari orang lain bisa menjadi sangat berpengaruh terhadap seseorang. Tidak semua orang mampu menanggapi pendapat buruk netizen dengan logika dan kepala dingin. Terdapat banyak orang yang hanya akan menelan bulat-bulat ujaran kebencian yang ditujukan kepada mereka. Berawal dari kesedihan serta kekecewaan terhadap tindakan yang diterima lalu berlanjut menjadi keputusasaan yang berlarut-larut dan berujung dengan tindakan bunuh diri. Sadari lah ucapan serta pendapat yang tidak menyenangkan menjadi faktor utama alasan adanya nya tindakan bunuh diri yang akhir akhir ini banyak terjadi.
Jadi jangan biarkan pendapat-pendapat mu menjadi pendorong bagi seseorang melakukan tindakan berbahaya bagi dirinya sendiri. Bijak lah dalam berpendapat dan luaskan pikiran mu sehingga mampu melihat suatu permasalah tidak hanya dari satu sisi. Jangan lupakan bahwa setiap manusia memiliki batasan tertentu dalam menerima perlakuan buruk dari orang-orang sekelilingnya. Jangan biarkan pikiran jahat mu menutupi hati nurani mu dalam melakukan kebaikan.  

0 coment�rios: